Monday, December 9, 2019

Akuntansi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur

Akuntansi jurnal penyesuaian perusahaan manufaktur.

Akuntansi jurnal penyesuaian perusahaan manufaktur - Pengertian Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Istilah Manufaktur digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, di mana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.

Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara massal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan istilah fabrikasi dibandingkan manufaktur. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.

Secara umum pengertian perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan baku kemudian mengolahnya menjadi produk jadi yang siap pakai, dan menjual kepada pelanggan/konsumen. Contohnya produsen pakaian mengolah kain menjadi celana, kemeja kemudian menjualnya kepada masyarakat. 

Ciri-ciri perusahaan Manufaktur:
  • Kegiatannya memproses barang mentah menjadi produk jadi. 
  • Pendapatannya berasal dari penjualan produk. 
  • Terdapat Harga pokok Penjualan untuk menentukan laba/rugi. 
  • Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik.

Perbedaan Perusahaan Dagang dengan Perusahaan Manufaktur 

Perusahaan Dagang:
Aktivitasnya yaitu: Menjual dan membeli barang dagangan
Persediaannya yaitu: Barang dagangan
Laporan Laba/Ruginya yaitu: Pendapatan, Beban pokok penjualan, Beban operasional (Beban penjualan dan beban adminitrasi umum)

Perusahaan Manufaktur:
Aktifitasnya: Mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan menjual.
Persediaannya yaitu:  Bahan baku, Barang dalam proses, Barang jadi
Laporan Laba/Ruginya yaitu:  Pendapatan, Beban pokok produksi,Beban pokok penjualan, Beban operasional (Beban penjualan dan beban adminitrasi umum)

Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Kegiatan ini sering disebut proses produksi, apabila digambarkan akan nampak seperti berikut:

Hal-hal yang sangat erat dengan akuntansi perusahaan manufaktur meliputi:
  • Persediaan: Persediaan merupakan material yang terpenting untuk proses produksi yang terdiri dari 3 macam yakni bahan mentah, bahan penolong/ setengah jadi, barang jadi. 
  • Biaya Pabrikasi: Biaya pabrikasi dipakai untuk proses seperti menyelesaikan barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu, dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan sebagian di akhir periode. Ada 3 biaya dalam hal ini yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (BOP). 
  • Biaya Produksi: Biaya produksi ialah biaya yang dimasukkan selama proses produksi. 
  • Harga Pokok Produksi (COGM/ Cost of Goods Manufactured): merupakan biaya yang telah diselesaikan dalam proses produksi. COGM ini dihasilkan dari biaya pabrikasi yang ditambahkan dengan persediaan dalam proses awal dan dikurangi dengan persediaan dalam proses akhir.

Persediaan

Persediaan pada perusahaan manufaktur terdiri dari 3 jenis yaitu:
  • Persediaan Bahan Baku (Raw Materials Inventory) yaitu: Bahan-bahan utama yang akan diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi. 
  • Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process) yait: Bahan baku yang telah diolah dalam proses produksi, tetapi pengerjaannya belum selesai. 
  • Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory) yaitu: Barang-barang yang telah selesai diproduksi, tetapi belum dijual.

BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR 

Penggolongan Biaya
Penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan:

Biaya produksi 

Biaya produksi yaitu biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual. Biaya ini dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu: Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik.

a) Biaya Bahan Baku
Merupakan jumlah rupiah (biaya) yang melekat pada bahan baku yang dimasukkan dalam produksi (cost of raw material used). Biaya bahan baku ini terdiri atas semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh bahan baku sampai bahan baku siap diproduksi. Harga bahan baku, ongkos angkut pembelian bahan baku, potongan dan retur merupakan elemen yang membentuk biaya bahan baku.

b) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Costs)
Merupakan biaya yang melekat pada atau berkaitan dengan tenaga kerja langsung. Yang membentuk biaya tenaga kerja langsung biasanya tidak hanya gaji atau upah saja tetapi termasuk pengeluaran lain yang berkaitan dengan tenaga kerja (labor-related costs) misalnya uang lembur, tunjangan, iuran pensiun dan sebagainya.

c) Biaya Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead Costs)
Merupakan jumlah rupiah yang melekat pada fasilitas fisik dan penunjang dalam memproduksi barang. Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik ini adalah antara lain: Biaya tenaga kerja tidak langsung, Depresiasi mesin dan perlengkapannya, Biaya bahan penolong/pembantu, Bahan habis pakai pabrik, Listrik dan air yang digunakan dalam pabrik, Asuransi untuk fasilitas fisik pabrik

Biaya Pemasaran

Yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Meliputi biaya untuk melaksanakan:
(1) fungsi penjualan
(2)fungsi pergudangan produk selesai
(3) fungsi pengepakan dan pengiriman
(4) fungsi advertensi
(5) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang
(6) fungsi faktur atau administrasi penjualan
Contohnya Biaya Promosi, gaji karyawan bagian penjualan, komisi penjualan, dsb.

Biaya Administrasi dan Umum
 

Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya ini gaji pimpinan tertinggi perusahaan, personalia, sekretariat, akuntansi, hubungan masyarakan, keamanan dan sebagainya. Contohnya gaji direksi, gaji pegawai bagian administrasi kantor, biaya perlengkapan kantor, dsb.

Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai: 
  • Biaya Produksi Langsung. 
  • Biaya Produksi Tidak Langsung.

Biaya Produksi Langsung.
Biaya Produksi Langsung adalah biaya produksi yang dapat secara langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produk, dengan kata lain dapat langsung dibebankan kepada produk. Jadi biaya produksi langsung dapat dengan mudah ditelusuri melekatnya pada produk., terdiri dari:

1)  Biaya Bahan Langsung yaitu semua bahan yang membentuk suatu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari produk. Biaya ini melekat langsung pada harga pokok produk.
Contoh dari biaya bahan langsung adalah papan kayu yang dipakai untuk membuat
kursi, tanah liat untuk pembuatan genting, dll.
2)  Biaya Tenaga Kerja Langsung yaitu upah karyawan yang secara fisik berhubungan
langsung dengan pembuatan produk. Biaya ini juga dapat langsung diperhitungkan
sebagai harga pokok produk. Contohnya adalah upah tukang dalam pembuatan meja,
upah tukang jahit pada perusahaan garmen, dll.


Biaya Produksi Tidak Langsung
Biaya Produksi Tidak Langsung atau Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya-biaya yang diperlukan dalam pembuatan produk selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. 

Yang termasuk BOP antara lain:
1). Bahan penolong, yaitu bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk yang penggunaannya relative kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai bahan langsung.
Contoh perekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan.
2). Tenaga kerja tidak langsung, yaitu gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak
langsung berhubungan dengan pembuatan produk. Misalnya gaji pengawas bagian
produksi, gaji manager produksi, gaji panjaga pabrik, dll.
3). Biaya produksi tidak langsung lainnya misalnya biaya perlengkapan pabrik, biaya
penerangan pabrik, biaya penyusutan mesin dan gedung pabrik, dll.

Note:
Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung = Biaya Primer (Prime Cost)
Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik = Biaya Konversi (Conversion Cost)


Penggolongan biaya berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan
Berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya digolongkan menjadi 3 golongan:
1) Biaya Tetap/Konstan yaitu biaya yang sampai tingkat kegiatan tertentu jumlahnya tetap, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya penyusutan aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan, biaya sewa dan asuransi, dll.
2) Biaya Variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan bakar, dll.
3) Biaya semi variabel yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur-unsur tetap dan variabel, maka biaya ini sering disebut Biaya Campuran (Mixed Cost). Misalnya biaya pengawasan, biaya pemeriksaan, jasa bagian kalkulasi, biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin, dll.


Penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya
Untuk kepentingan perhitungan laba rugi dan penentuan harga pokok produk secara teliti, biaya digolongkan berdasarkan hubungannya dengan periode pembebanannnya. Penggolongannya ialah :

1) Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), adalah pangeluaran yang manfaatnya dinikmati lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal pada saat terjadinya dicatat sebagai aktiva dan dibebankan kepada periode-periode akuntansi selama usia manfaatnya dengan cara mengalokasikan sebagian dari harga perolehannya. Contoh: pembelian gedung, tanah, peralatan, dll.
2) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya dinikmati dalam peripde akuntansi saat terjadinya pengeluaran. Pengeluaran pendapatan pada periode terjadinya merupakan beban yang dipertemukan dengan penghasil an yang diperoleh pada periode yang bersangkutan. Contoh : pembayaran gaji administrasi kantor, gaji akuntan, rekening listrik dan telepon, komisi penjualan, dll.



HARGA POKOK PRODUKSI (COST OF GOODS MANUFACTURED)

Biaya barang yang telah diselesaikan selama suatu periode
HPP = Biaya Pabrik + Persediaan dalam proses awal – persediaan dalam proses akhir periode

Perhitungan Harga Pokok Produksi
XXX


LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI

Untuk tahun berakhir
Pemakaian Bahan Baku :
Persediaan Bahan Baku, 1 Januari 20xx                                  xxx
Pembelian Bahan Baku                                                            xxx   +
Persediaan Bahan Baku tersedia untuk produksi                     xxx
Persediaan Bahan Baku, 31 Desember 20xx               (xxx)   +
            Total Pemakaian Bahan Baku                                                                                  xxx

Biaya tenaga kerja langsung                                                                                        xxx
Biaya Overhead Pabrik :
Biaya Bahan Penolong                                                 xxx
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung                           xxx
Biaya Penyusutan Pabrik                                             xxx
Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Pabrik                   xxx
Biaya Gaji Pabrik                                                         xxx
Biaya listrik, air, telephon pabrik                                 xxx
Biaya Perlengkapan Pabrik                                          xxx
Biaya Asuransi Pabrik                                                 xxx
Biaya Amortisasi Pabrik                                              xxx
Biaya Pabrikasi lain-lain                                              xxx   +
xxx  +
Total Biaya Pabrik                                                                                                     xxx

Persediaan dalam proses, 1 Januari 20xx                                                                                 xxx  +
Total Biaya Produksi                                                                                                 xxx
Persediaan dalam proses, 31 Desember 20xx                                                              (xxx)
Harga Pokok Produksi                                                                                               xxx


Akuntansi Perusahaan Manufaktur 

Siklus akuntansi meliputi tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:
Tahap pencatatan: 
  • Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi 
  • Pencatatan dalam jurnal 
  • Pemindahanbukuan ( posting ) ke buku besar
Tahap pengikhtisaran:
  • Pembuatan neraca saldo 
  • Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyelesaian 
  • Penyusunan laporan keuangan 
  • Pembuatan jurnal penutup 
  • Pembuatan neraca saldo penutup 
  • Pembuatan jurnal balik

Laporan keuangan
Laporan keuangan perusahaan manufaktur terdiri dari:
  • Laporan Harga Pokok produksi 
  • Laporan Laba Rugi 
  • Neraca 
  • Laporan Perubahan Ekuitas 
  • Laporan Laba Rugi 
    Dalam perusahaan manufaktur akun pembelian barang diganti dengan harga pokok produksi.Jurnal-jurnal yang digunakan perusahaan manufaktur:
    a. Jurnal pembelian bahan baku dan bahan penolong
    Persediaan Bahan Baku (D)
    Persediaan Bahan Penolong (D)
    Kas/Hutang Dagang (K)
    b. Jurnal pemakaian bahan baku
    Persediaan Barang Dalam Proses (D)
    Persediaan Bahan Baku (K)
    c. Jurnal pembayaran gaji
    Biaya Gaji (D)
    Kas (K)
    d. Jurnal mencatat harga pokok penjualan
    Harga Pokok Penjualan (D)
    Persediaan Produk Selesai (K)
    e. Jurnal pemakaian bahan penolong
    Biaya Overhead Pabrik (D)
    Persediaan Bahan Penolong (K)
    f. Jurnal distribusi biaya gaji dan upah langsung
    Persediaan Barang Dalam Proses (D)
    Biaya Gaji Dan Upah (K)
    g. Jurnal distribusi biaya gaji tidak langsung
    Biaya Overhead Pabrik (D)
    Kas (K)
    h. Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik (penyusutan)
    Biaya Overhead Pabrik (D)
    Akumulasi Penyusutan (K)
    i. Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam biaya produksi
    Persediaan Barang Dalam Proses (D)
    Biaya Overhead Pabrik (K)
    j. Jurnal pemindahan harga pokok produk selesai
    Persediaan Produk Selesai (D)
    Persediaan Barang Dalam Proses (K)
    k. Jurnal penjualan atau penyerahan produk ke pesanan
    Kas/Piutang Dagang (D)
    Penjualan (K)
    l. Pembayaran biaya pemasaran dan biaya administrasi
    Biaya Iklan (D)
    Biaya Administrasi Umum (D)
    Kas (K)

    Ayat Jurnal Penyesuaian:

    1. Persediaan Bahan Baku
    Ikhtisar Produksi                                             xxx
    Persediaan bahan baku, awal                          xxx
    Persediaan bahan baku, akhir                          xxx
    Ikhtisar Produksi                                             xxx
    2. Persediaan Barang Dalam Proses
    Ikhtisar Produksi                                             xxx
    Persediaan barang dalam proses                     xxx
    Persediaa barang dalam proses                       xxx
    Ikhtisar Produksi                                             xxx
    3. Persediaan Barang Jadi
    Ikhtisar Laba Rugi                                          xxx
    Persediaan Barang Jadi                                   xxx
    Persediaan Barang Jadi                                   xxx
    Ikhtisar Laba Rugi                                          xxx
    Pencatatan Biaya Bahan Baku
    Berikut jurnal umum transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku.
    Jurnal pembelian bahan baku :
    Pembelian bahan baku …………………..                 Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Kas/utang dagang ……………….                 Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Jurnal pembayara beban angkut pembelian bahan baku.
    Beban angkut masuk ……………………                  Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Kas ………………………………                  Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Jurnal retur pembelian bahan baku :
    Kas/utang dagang ………………………                  Rp. xxxxx                  Rp.            –
    Retur pembelian …………………                  Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Ayat jurnal penyesuaian pada akhir bulan/periode 
    Memindah saldo akun persediaan bahan baku awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
    Ikhtisar biaya produksi ………….                      Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Persediaan bahan baku (awal)             Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Mencatat saldo akun persediaan bahan baku akhir periode dengan menbuka akun ikhtisar biaya produksi.
    Persediaan bahan baku (akhir)…..                       Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Ikhtisar biaya produksi …                  Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Ayat jurnal penutup pada akhir periode
     Menutup saldo akun pembelian bahan baku & bahan angkut masuk ke akun ikhtisar biaya produksi:
    Ikhtisar biaya produksi ………….                      Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Pembelian bahan baku  ….                 Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Bahan angkut masuk ……                  Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Menutup saldo akun retur pembelian dan potongan pembelian kea kun ikhtisar biaya produksi:
    Retur pembelian ………………..                        Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Potongan pembelian ……………                        Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Ikhtisar …………………                   Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Contoh :
    Data persediaan bahan baku yang dimiliki oleh suatu perusahaan manufaktur yang dalam mencatat persediaan bahan baku menggunakan sistem periodik pada bulan Desember 2008 sebagai berikut:
    Persediaan bahan baku, 1 Desember …………………….Rp.   6.000.000,00
    Pembelian bahan baku secara kredit bulan Desember ….. Rp. 56.300.000,00
    Persediaan bahan baku, 31 Desember …………………..Rp.   8.500.000,00

    Berdasarkan data di atas Jurnal umum selama desember adalah:
    Pembelian bahan baku ……………………………   Rp. 56.300.000,00     Rp.           –
    Utang Dagang ……………………………    Rp.           –                  Rp. 56.300.000,00

    Ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember yaitu: Memindah saldo akan persediaan bahan baku awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
    Ikhtisar biaya produksi ……………………………. Rp. 6.000.000,00       Rp.           –
    Persediaan bahan baku (awal) ……………    Rp            –                  Rp. 6.000.000,00

    Mencatat saldo akun persediaan bahan baku akhir periode dengan membuka akun ikhtisar biaya produksi.
    Persediaan bahan baku (akhir) ……………………   Rp. 8.500.000,00       Rp.          –
    Ikhtisar biaya produksi ……………………   Rp.           –                  Rp. 8.500.000,00

    Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember.
    Menutup saldo akun pembelian bahan baku kea kun ikhtisar biaya produksi.
    Ikhtisar biaya produksi ……………………………   Rp. 56.300.000,00     Rp.          –
    Pembelian bahan baku ……………………   Rp.           –                  Rp. 56.300.000,00


    Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
    Berdasarkan fungsi pokok perusahaan manufaktur, tenaga kerja dikelompokkan menjadi tiga yaitu tenaga kerja bagian produksi, tenaga kerja bagian toko,dan tenaga kerja bagian kantor. Tenaga bagian produksi dibagi lagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Berikut pencatatan terhadap biaya tenaga kerja pada perusahaan manufaktur.

    Mencatat terjadinya gaji dan upah.
    Gaji dan upah ……………………………………..   Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Utang pajak ………………………………    Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Utang gaji dan uapah ……………………..   Rp            –                  Rp. xxxxx

    Mencatat pembayaran utang gaji dan upah kepada karyawan :
    Utang gaji dan upah ………………………………   Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Kas ………………………………………..   Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Mencatat pembayaran PPh karyawan ke kas Negara:
    Utang pajak……………………………………….    Rp. xxxxx                   Rp.          –
    Kas ……………………………………….    Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Mencatat alokasi gaji dan upah:
    Biaya tenaga kerja langsung …………………….     Rp. xxxxx                   Rp.          –
    Biaya tenaga kerja tak langsung …………………     Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Beban pemasaran ………………………………..     Rp. xxxxx                   Rp.          –
    Beban adm.dan umum ………………………….      Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Gaji dan upah ……………………………     Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Untuk memahami pencatatan biaya tenaga kerja, simak berikut ini:

    Berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah bagian akuntansi (pemegang buku jurnal dan buku besar)akan mencatat dalam jurnal umum. Berikut rekapitulasi daftar gaji dan upah PT Sejahtera bulan Desember 2008.


    PT SEJAHTERA 
    Rekapitulasi Daftar Gaji dan Upah
    Bulan Desember 2008


    Berdasarkan rekapitulasi daftar gaji dan upah, pencatatan biaya tenaga kerja pada suatu perusahaan manufaktur sistem periodic sebagai berikut:

    Jurnal umum yang diperlukan yaitu:
    a). Mencatat terjadinya gaji dan upah
    Gaji dan upah                                                              Rp. 34.000.000,00     Rp.           –
    Utang                                                              Rp.           –                  Rp.  1.700.000,00
    Utang gaji dan upah                                        Rp.           –                  Rp. 32.300.000,00

    b). Mencatat pembayaran utang gaji dan upah kepada karyawan
    Utang gaji dan upah                                                    Rp. 32.300.000,00     Rp.           –
    Kas                                                                  Rp.           –                Rp.32.3000.000,00

    c). Mencatat pembayaran PPh karyawan ke kas Negara
    Utang Pajak                                                                Rp. 1.700.000,00        Rp.          –
    Kas                                                                  Rp.           –                 Rp.   1.700.000,00

    d). Mencatat alokasi gaji dan upah:
    Biaya tenaga kerja langsung                                       Rp. 10.000.000,00      Rp.          –
    Biaya tenaga kerja tak langsung                                 Rp.   5.000.000,00     Rp.           –
    Beban pemasaran                                                        Rp.   9.000.000,00     Rp.           –
    Beban adm. dan umum                                               Rp. 10.000.000,00     Rp.           –
    Gaji dan uupah                                                  Rp.           –                  Rp. 34.000.000,00

    Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember
    Penutup saldo akun biaya tenaga kerja ke akun ikhtisar biaya produksi
    Ikhtisar biaya produksi                                               Rp. 15.000.000,00      Rp.          –
    Biaya tenaga kerja langsung                           Rp.           –                  Rp. 10.000.000,00
    Biaya tenaga kerja tak langsung                     Rp.           –                 Rp.   5.000.000,00
    Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

    Pencatatan terhadap biaya overhead pabrik sebagai berikut 
    Mencatat pembayaran biaya produksi tak langsung, misalnya pembayaran biaya reparasi mesin dan upah tak langsung.
    Biaya reparasi mesin                                            Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Upah tak langsung                                               Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Kas                                                                  Rp.           –                  Rp. xxxxx

    Membuat ayat jurnal penyesuaian akhir periode:
    1.)  Penyesuaian pemakaian bahan pembantu.
    Biaya bahan pembantu                                 Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Persediaan bahan pembantu                   Rp.           –                 Rp.xxxxx
    2.)  Penyesuaian pemakaian perlengkapan pabrik:
    Biaya perlengkapan pabrik               Rp. xxxxx                   Rp.           –
    Persediaan perlengkapan pabrik          Rp.           –                  Rp. xxxxx
    3.)  Penyesuaian penyusutan aktivitas tetap pabrik.
    Biaya penyusutan mesin                               Rp. xxxxx                  Rp.           –
    Biaya penyusutan gedung pabrik                 Rp. xxxxx                   Rp.          –
    Akum. Penyusutan mesin                   Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Akum. Penyusutan gedung pabrik      Rp.           –                  Rp. xxxxx
    4.)  Membuat ayat jurnal penutup akhir periode
    Ikhtisar biaya produksi                                 Rp. xxxxx                   Rp.          –
    Biaya reparasi mesin                           Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Upah tak langsung                              Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Biaya bahan pembantu                        Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Biaya perlengkapan pabrik                  Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Biaya penyusutan mesin                     Rp.           –                  Rp. xxxxx
    Biaya penyusutan gedung pabrik        Rp            –                  Rp. xxxxx

    Untuk memahami pencatatan biaya overhead pabrik, simak contoh berikut ini:
    Biaya overhead pabrik yang terjadi pada suatu pabrik selama Desember 2008 sebagai berikut:
    Des 5   Membayar biaya reparasi mesin sebesar Rp. 1.600.000,00
    Des 8   Membayar beban listrik gedung pabrik sebesar Rp. 1.000.000,00
    Des 31 BOP yang terjadi akhir bulan 31 Desember 2008 adalah 
    • Pemakaian bahan pembantu sebesar Rp. 600.000,00 
    • Biaya penyusutan mesin sebesar Rp. 400.000,00 
    • Biaya penyusutan gedung pabrik sebesar Rp. 500.000,00
    Jurnal umum yang dikerjakan atas transaksi diatas
    Des 5   Biaya reparasi mesin                                       Rp. 1.600.000,00        Rp.          –
    Kas                                                      Rp.           –                  Rp. 1.600.000,00
    Des 8   Beban listrik gudang pabrik                            Rp. 1.000.000,00       Rp.           –
    Kas                                                      Rp.           –                  Rp. 1.000.000,00

    Ayat jurnal penyesuaian penyesuaian tanggal 31 Desember 2008
    Des 31 Biaya bahan pembantu                                    Rp.    600.000,00        Rp.          –
    Persediaan bahan pembantu                Rp.           –                 Rp.    600.000,00
    Des 31 Beban penyusutan mesin                                Rp.    400.000,00        Rp.          –
    Akumulasi peny. Mesin                      Rp.           –                 Rp.    400.000,00
    Des 31 Beban peny. mesin                                          Rp.    500.000,00       Rp.           –
    Akumulasi peny.gedung pabrik          Rp.            –                Rp.    500.000,00

    Ayat jurnal penutup tanggal 31 Desember 2008
    Menutup saldo akun unsure biaya overhead pabrik ke akun ikhtisar biaya produksi
    Des 31 ikhtisar biaya produksi                                    Rp. 3.200.000,00        Rp.          –
    Biaya reparasi mesin                           Rp.            –                Rp.    700.000,00
    Beban listrik gedung pabrik                Rp.            –                 Rp. 1.000.000,00
    Biaya beban pembantu                        Rp.            –                Rp.    600.000,00
    Biaya penyusutan mesin                     Rp.            –                Rp.    400.000,00
    Beban peny. gedung pabrik                Rp.            –                Rp.    500.000,00

No comments:

Post a Comment